Selasa, 08 Januari 2013

how do you think about this video ?
Coment please ^_^



Plastik: Kurangi atau Tinggalkan Mulai Sekarang

REP | 26 March 2012 | 11:46Dibaca: 528   Komentar: 2   Nihil

Di Indonesia, tidak ada pilihan lain yang lebih baik untuk membatasi sampah plastik selain mengurangi penggunaannya.
Sampah plastik yang dibuang sembarangan terurai sangat lamban sehingga berefek buruk terhadap lingkungan.
Di Indonesia, dimanapun Anda tinggal, sampah plastik ada di mana-mana, mengotori tempat pembuangan sampah, saluran air, bahkan tersebar di jalanan.
Sampah plastik bahkan mengotori lingkungan Universitas Indonesia, yang meraih gelar Kampus Terhijau di Tanah Air dan masuk dalam peringkat 50 besar kampus terhijau dunia.
Jika Anda suka bersepeda gunung di Hutan Universitas Indonesia, Anda akan temui sampah plastik di sepanjang jalur sepeda, mencemari dan menyebabkan pendangkalan di danau yang dulu bersih dan asri.
Sampah plastik ini – sama dengan di tempat-tempat lain – adalah bekas pembungkus makanan, tempat barang-barang belanjaan, tempat minuman, dan produk-produk konsumen lain.
Walaupun saat ini banyak bahan plastik yang sudah bisa terurai di alam, namun proses penguraian tersebut tak bisa mengimbangi volume sampah plastik yang semakin menggunung setiap hari.
Akibatnya plastik menjadi salah satu sumber utama polusi luar ruang yang tidak hanya merusak keindahan namun juga mencemari lingkungan.
Sadar ataupun tidak kita banyak berhutang budi pada pemulung sampah di jalanan. Tanpa mereka, Anda bisa bayangkan berapa banyak sampah plastik yang akan berserakan di lingkungan sekitar.
Para pemulung ini memilih dan memilah sampah plastik yang kemudian dijual untuk didaur ulang. Namun, mengandalkan usaha para pemulung ini saja tidak cukup untuk mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia.
Berbeda dengan sistem pengelolaan sampah di negara maju, di Indonesia, tempat daur ulang sampah yang mudah diakses oleh penduduk masih sulit ditemui.
Hal ini ditambah dengan kesadaran masyarakat untuk memilih dan memilah sampah yang rendah.
Dan walaupun ada sebagian masyarakat yang sudah melakukan proses daur ulang dan pemilahan sampah, namun aktifitas ramah lingkungan ini tidak didukung oleh sistem pengelolaan sampah yang baik oleh pemerintah.
Sehingga baik sampah organik maupun non-organik sama-sama berakhir menumpuk, menggunung di TPA. Lagi-lagi kita berhutang budi pada para pemulung untuk memilih dan memilahnya.
Data dari Program Lingkungan PBB (UNEP) menunjukkan, jumlah produksi plastik di dunia terus mengalami peningkatan dari 116 juta ton pada 1992 menjadi 255 juta ton pada 2007.
Setelah krisis ekonomi, produksi plastik mencapai rekor baru pada 2010, sebesar 265 juta ton per tahun. Jumlah ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 149 juta ton dalam 16 tahun terakhir (tumbuh 130%) atau 15% per tahun.
Menurut UNEP, penduduk di negara maju rata-rata menggunakan plastik sebanyak 100 kg per tahun pada 2005, sementara konsumsi plastik penduduk di negara berkembang baru sekitar 20 kg per tahun.
Walaupun jumlah konsumsi plastik berbeda jauh antara penduduk negara maju dan penduduk negara berkembang, namun UNEP memerkirakan, jumlah konsumsi plastik ini akan terus meningkat dalam sepuluh tahun ke depan.
Apalagi saat ini sekitar 50% plastik yang ada di pasaran digunakan hanya untuk satu kali pemakaian. Hampir semua produk di Indonesia menggunakan plastik sebagai alat pembungkus utama, mulai dari produk mie instan, teh celup, kopi, hingga makanan ringan.
Jumlah sampah plastik yang masuk ke laut juga semakin besar. Mengapung dan mencemari rantai makanan. Plastik yang mengapung ini mengancam kehidupan organisme dan hewan-hewan laut seperti burung dan mamalia ukuran kecil.
Bagi negara yang belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik seperti Indonesia, tidak ada pilihan bagi kita selain berusaha sekuat mungkin untuk tidak menggunakan plastik dan tidak membuang sampah plastik sembarangan.
Upaya yang sederhana ini, jika kita lakukan bersama-sama akan membawa perubahan yang besar bagi keindahan dan kelestarian lingkungan. Ayo kurangi penggunaan plastik mulai sekarang.
Redaksi Hijauku.com

ILEGAL LOGGING (PENEBANGAN HUTAN SECARA LIAR)


Negara kita pernah dijuluki " Zamrud Khatulistiwa " akan karena hijaunya kepulauan Indonesia dilihat dari luar angkasa. Negara kita sempat dihormati tinggi sebagai negara penghasil SDA terkaya di dunia dengan minyak buminya, dengan rempah - rempahnya, dan dengan seluruh kekayaan alam lainnya hingga bangsa - bangsa penjajah tertarik untuk menikmati hasil alam kita oleh karena susahnya mereka menghasilkan sumber kekayaan alam tersebut dengan kondisi alam fisik mereka yang relatif dingin dan memiliki 4 musim kebanyakan. 
Namun lihat kenyataan yang sudah terjadi sekarang, Penebangan Hutan yang marak terjadi di daerah Sumatera dan Kalimantan ini seringkali berlaku di luar batas sehingga berakibat fatal terhadap SDA yang dimiliki oleh Indonesia sendiri. Penebangan hutan yang liar dan kerapkali illegal ini mengakibatkan Indonesia semakin hari semakin kekurangan oksigen dan pada akhirnya berdampak pada bocornya lapisan ozon tepat di atas negara kita.
Berbagai cara – cara telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk melawan penebangan hutan secara liar, namun semua itu tidaklah efektif untuk membendung kebutuhan kayu dari Negara – Negara di luar Indonesia. Usaha untuk menghilangkan penebangan ilegal melalui larangan ekspor dan aturan lain belum bisa dikatakan berhasil.
Rasanya tidaklah heran negara kita tidak dapat terlepas dari bencana banjir di berbagai wilayah di Indonesia. Semakin banyaknya penebangan hutan liar, maka akar – akar pepohonan yang memiliki fungsi utama untuk menahan air – air hujan yang deras tentu saja akan terhambat dan akan tentu saja sangat berpotensi menimbulkan banjir di wilayah – wilayah yang lebih mementingkan perumahan industri daripada pepohonan alami.
Hutan-hutan Indonesia menghadapi masa depan yang suram. Walau negara tersebut memiliki 400 daerah yang dilindungi, namun kesucian dari kekayaan alam ini seperti tidak ada. Dengan kehidupan alam liar, hutan, tebing karang, atraksi kultural, dan laut yang hangat, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk eko-turisme.
Melihat dampak dari penebangan hutan secara liar tersebut,maka perlu adanya suatu cara untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Dalam menyikapi adanya penebangan hutan tersebut dengan cara pendekatan secara neo-humanis. Di bawah ini akan diuraikan beberapa pendekatan neo-humanis dalam mencegah dan mengurangi terjadinya penebangan hutan secara liar :
1.      Melakukan pembenahan terhadap sistem hukum yang mengatur tentang pengelolaan hutan
2.      Bimbingan dan penyuluhan kepada penduduk setempat tentang betapa pentingnya keberadaan hutan bagi kehidupan semua umat.
3.      Dalam hal penebangan hutan secara konservatif, denagn cara menebang pohon yang sudah tidak berproduktif lagi.
4.      Melakukan program reboisasi secara rutin
5.      Selain itu, perlu adanya inovasi pelatihan keterampilan kerja di masyarakat secara gratis dan rutin dari pihak-pihak yang terkait, seperti Dinas Tenaga Kerja,dll, sehinnga masyarakat tidak hanya bergantung pada hasil hutan saja, tetapi dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan dimilkinya.

dikutip dari vindasamudra.blogspot.com/

Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Global warmingSecara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik dimana parameter-parameternya adalah seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang terjadi  pada suatu tempat di muka bumi. Iklim merupakan suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, diperlukan nilai rata-rata parameterparameternya selama kurang lebih 10 sampai 30 tahun. Iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya. 
Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO(Karbon dioksida),CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.
Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat terhambat oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan Global.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
erk2
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin tinggi intensitasnya, dan anomaly-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir, wabah penyakit, dan lain-lainnya

dikutip dari "www.myspace.com/efekrumahkaca"

Just see! :)


Global Warming


Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu bumi yang diakibatkan oleh efek rumah kaca. Apakah efek rumah kaca tersebut? Efek rumah kaca adalah efek yang dihasilkan gas-gass rumah kaca yang menahan sinar matahari agar tetap di dalam bumi dan tidak mengalami radiasi ke luar angkasa. Efek rumah kaca ini sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena jika tidak ada efek ini, suhu bumi akan sangat dingin.
Apa sajakah yang termasuk gas-gas rumah kaca tersebut? Gas rumah kaca yang paling berpengaruh adalah karbondioksida, metana, dan dinitro oksida. Sedangkan gas-gas rumah kaca yang lain tidak terlalu berpengaruh banyak.
Efek rumah kaca wajar terjadi di alam. Tetapi jika jumlah gas rumah kaca ini melebihi batas normal, maka peningkatan suhu bumi juga akan semakin besar. Ini dinamakan oleh para ilmuwan dengan Global Warming atau pemanasan global. Suhu Bumi meningkat dikarenakan panas yang diterima Bumi tidak dapat diradiasikan ke luar angkasa kembali. Karena suhu Bumi yang semakin panas, terjadi perubahan iklim dunia atau yang disebut Climate Change.
Gas rumah kaca yang menyebabkan Global Warming ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan dalam berbagai aktivita kehidupan manusia seperti industri dan transportasi. Jika peningkatan suhu Bumi dibiarkan, maka seluruh es yang ada di Bumi ini akan mencair dan akibatnya permukaan laut akan naik. Inilah yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan perubahan muka daratan bumi.
Untuk menanggulangi pemanasan global, emisi gas rumah kaca ini harus dikurangi atau dihilangkan. Untuk itu, perlu dicari bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan tidak mengeluarkan emisi gas rumah kaca.

TIPS MENGURANGI GLOBAL WARMING

Sebenarnya kita tidak memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini menjadi lebih bersahabat. Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan "jejak karbon" Anda. Yang pada akhirnya akan menghemat uang Anda juga. Tetapi yang terpenting adalah kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik untuk ditinggali.
Berikut ini adalah tips-tips yang sederhana tetapi sangat bermanfaat jika kita melakukannya secara rutin. Tips-tips untuk mengurangi global warming ini sudah dibagi menjadi beberapa kategori yang dapat memudahkan anda mengingat dalam melaksanakannya.

BIDANG MAKANAN DAN MINUMAN

  1. Kurangi konsumsi daging, bervegetarian adalah yang terbaik! Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian. Peternakan juga penyumbang 18% "jejak karbon" dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktiitas peternakan lainnya seperti metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual dari bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.
  2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.
  3. Beli produk lokal, hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
  4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
  5. Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.
  6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.
  7. Hindari fast food. Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.
  8. Bawa tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.
  9. Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai ulang.
  10. Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. Akan sangat menghemat biaya transportasi dan BBM Anda.
  11. Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.

DI RUMAH

  1. Turunkan suhu AC Anda. Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.
  2. Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC. Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa mematikan AC hingga keesokan harinya.
  3. Gunakan pemanas air tenaga surya. Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan tenaga surya).
  4. Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes.Selain menghemat energi dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan Anda.
  5. Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa.
  6. Maksimalkan pencahayaan dari alam. Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca di plafon, maksimalkan pencahayaan melalui jendela.
  7. Hindari posisi stand by pada elektronik Anda! Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (bukan dalam posisi stan by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
  8. Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut!Telepon genggam, pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera, dan lain-lain. Jika sudah penuh segera cabut.
  9. Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda. Untuk setiap menit Anda membuka pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke suhu yang diinginkan.
  10. Jangan membeli bunga potong. Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan "jejak karbon" yang besar.
  11. Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil. Ukuran potongan yang lebih kecil akan menggunakan energi lebih sedikit untuk memasaknya.
  12. Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak.Jika Anda memiliki keluarga kecil, tidaklah perlu setiap hari mencuci. Kumpulkanlah sampai kapasitas mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan juga mengurangi pencemaran akibat deterjen Anda.
  13. Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan. Saat ini mungkin harganya memang lebih mahal. Tetapi bila Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anak cucu kita.
  14. Gunakan ulang perabotan rumah Anda. Jika Anda sudah bosan dengan perabotan Anda, Anda bisa melakukan obral di garasi rumah, berikan kepada orang lain. Atau bawa ke pengerajin untuk dimodifikasi sesuai keinginan Anda.
  15. Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda.Hal ini akan mengurangi produksi mainan-mainan yang hanya akan terus menghabiskan sumber daya bumi kita.
  16. Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol. Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.

JADILAH SAHABAT BUMI!

Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.
Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada Bumi.

dikutip dari bagongmendem.blogspot.com

CARA KECIL DALAM MENGURANGI DAMPAK GLOBAL WARMING!
SELAMAT MEMBACA

Reduce (Mengurangi)

Ayo, kita kurangi sampah! Caranya, kita kurangi pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu kita butuhkan. Misalnya:
  • Kurangi memakai kantong plastik. Kantong plastik biasanya dipakai sekali dan langsung dibuang. Padahal, plastik adalah bahan yang perlu ratusan tahun untuk dapat terurai. Karena itu pakailah kantong kain yang lebih awet dan bisa dipakai berulang-ulang.
  • Kurangi membeli minuman dan makanan yang dibungkus. Karena bungkusannya akan kita buang dan akan menjadi sampah. Lebih baik bawa tempat bekal dan tempat minum.
  • Kurangi membeli barang yang tidak terlalu kita butuhkan. Kurangi beli mainan. Mainan dibungkus kemasan. Lalu, kemasannya pasti dibuang. Kalau sering kita membeli mainan, sampai kemasan makanan akan menumpuk.

Reuse (Menggunakan Kembali)

Barang-barang lama masih bisa dipakai dan dimanfaatkan lagi. Jangan langsung dibuang, ya! Misalnya:
  • Buku tulis lama yang kertasnya masih kosong bisa dijadikan kertas catatan atau coret-coret.
  • Baju dan mainan lama yang masih layak pakai bisa disumbangkan.
  • Buku-buku cerita lama dikumpulkan. Lalu, bukalah perpustakaan kecil di rumah.
  • Ingin mengirim paket pos? Bungkus dengan koran lama di rumah.
  • Manfaatkan barang bekas di rumah. Misalnya, kaleng bekas minuman dibersihkan dan diberi hiasan dapat dijadikan tempat pensil di meja belajar.

Recycle (Mendaur Ulang)

Mendaur ulang artinya membuat barang baru dari barang lama. Biasanya, mendaur ulang dilakukan oleh pusat pengolahan sampah atau pusat daur ulang sampah. Meskipun begitu, kita juga bisa ikut membantu.
Caranya, pisahkan sampah. Masukkan sampah organik dan anorganik ke dalam wadah atau tempat sampah yang berbeda. Sampah organik contohnya sisa makanan. Kalau sampah anorganik itu misalnya plastik, kaleng, dan lainnya.
Sampah-sampah yang dipisahkan memudahkan tukang sampah untuk membawanya ke tempat daur ulang sampah. Jadi, sampah yang masih bisa didaur ulang tidak menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dalam film WALL E, manusia-manusia tidak bertanggung jawab pada sampah di bumi. Makanya, mereka membuat robot pembersih WALL E. Kalau kita, kan, tidak seperti itu. Jadi, kita tidak butuh robot pembersih. Kita punya Robot 3R yang mengingatkan kita untuk peduli sampah. Mulai dari sekarang dan mulai dari tindakan sederhana yang dilakukan terus menerus.